13 Oktober 2008

Sebuah Sisi Lain Mengajarkan Matematika


Seorang teman baik, kolega saya yang pastor - yang menikahkan saya dengan istri dan yang juga membaptis anak saya Lintang Lanang, bercerita tentang sisi lain mengajarkan matematika di suatu tempat di negeri ini.


Pada hari ini, tepatnya tadi siang, saya kembali mengadakan test "mencongak" untuk siswa kelas X. Sebagian hasilnya adalah sbb:
1). 18 : 3 = .... ada 16 siswa menjawab benar (dari 21 orang siswa)
2). 0 + ( - 4 ) = .... 6 siswa menjawab hasilnya = 0, sementara 5 siswa menjawab hasilnya = 4, yang lain benar
3). 1/2 + 1/5 = ..... 11 siswa menjawab hasilnya = 2/7, 7 siswa menjawab hasilnya = 2/10 dan siswa yang lain menjawab benar
4). 10 m - m =.... 18 dari 21 siswa menjawab salah (kebanyakan menjawab hasilnya = 10)

Kepala saya langsung pusing sebelah. Sebelumnya saya juga sudah minta 2 siswa yang lumayan "mletik" untuk mengajari teman-temannya, namun tidak berhasil dan akhirnya dia mogok tidak mau lagi mengajar teman-temannya.

Hari ini juga, saya iseng bertanya kepada ibu guru yang mengajar fisika:
Apakah anak-anak paham dan mengerti ketika ibu menjelaskan perihal teori relativitas, reaktansi, induktansi dll? Ibu itu tidak menjawab dan hanya tersenyum.... getir sekali....

Siang ini juga, ada seorang ibu guru bertanya kepada para siswa di salah satu kelas XI. Dia guru bahasa inggris dan bertanya dalam bahasa Indonesia:
"Pada akhir bulan desember tahun 2008 ini, saya sudah akan genap selama lima semester mengajar. Tahun berapa saya mulai mengajar di SMA ini?”
Jawab seorang anak yang ditunjuk: "tahun 2009 bu guru".
SO WHAT ?????

salam dan doa




1 komentar:

firefly mengatakan...

Sebuah sisi lain mengajarkan matematika..

wah wah.. senasib Bu
bedanya.. saya di level SD
seringkali, saya sudah mengajar +an,-an,x.an,:an pecahan selama 1 bulanan, kemudian ulangan..
materi awal ndak diingat semua..
walah.. gurune wes berbusa.. mereka lupa, teganya.. kudu nggeblak saya.

maaf berpikir tidak positif..
yang kelas X aza masih bisa "kilaf" gitu.. apalagi yang SD ya..
jadi kini saya "harus" memaklumi =)) toh.. pendidikan terus berulang ya kan..

salam perjuangan!!!
maju terus pantang mundur!!