Biarkan rumus itu menari di ujung jarimu!
Salah satu yang acapkali menjadi persoalan ketika mengerjakan soal-soal matematika adalah lupa rumus. Dan seringkali ketika lupa rumus, kita tidak bisa apa-apa lagi, terpaksa menyerah! Melayanglah ...impian untuk memper-oleh hasil belajar matematika yang optimal nan membanggakan. Mengapa kita mudah sekali lupa dengan rumus matematika? Jawabannya sederhana, sebab kita tidak sungguh-sungguh mengenal rumus itu dengan baik. Kita tidak cukup memahami konsep yang mendasari rumus tersebut secara mendalam.
Suatu waktu kamu berkenalan dengan seseorang di suatu tempat. Dan setelah perkenalan itu kamu tidak pernah berjumpa lagi dengannya atau sekedar berbagi kabar melalui sms atau sekedar say hello by phone. Apa yang terjadi ketika kamu secara tak sengaja berjumpa lagi dengannya selang beberapa lama? Kemungkinan kamu sudah tidak mengenali dia lagi atau mengenalinya tapi samar-samar dan butuh banyak waktu untuk mengingat-ingat kira-kira siapa dia. Demikian halnya rumus matematika yang kamu kenal tetapi tidak secara sungguh-sungguh. Pasti kamu akan mudah sekali lupa dengan rumus itu atau setidaknya membutuhkan waktu cukup lama untuk mengingatnya kembali.
Bandingkan dengan ketika kamu pertama kali bertemu dengan seseorang yang kemudian menjadi kekasih hatimu, apalagi jika dia adalah cinta pertamamu. Jelas setelah perkenalan pertama itu kamu pasti menjalin komunikasi berikutnya dan berikutnya lagi secara intens. Tidak hanya itu saja, kamu pasti juga sering bertemu, pergi bersama dan melakukan berbagai aktivitas bersama lainnya. Kamupun mengenalnya lebih dekat dan mendalam, mengenal watak, sifat dan karakternya, hingga impian-impian hidupnya. Sampai akhirnya kamu harus berpisah dengan kekasihmu karena berbagai sebab. Nah, ketika tak sengaja kamu berjumpa dengannya di suatu tempat setelah perpisahan itu, kamu pasti akan tetap mengenalinya, bahkan dari kejauhan saja kamu sudah tahu bahwa itu adalah dia. Jangankan bertemu, bahkan ketika menolak bertemu atau dengan sengaja berusaha melupakannya, dia masih tetap sering mengusik pikiranmu – kerap hadir di ujung galaumu sekuat apapun kamu ingin melupakannya. Dan percaya atau tidak jika dia cinta pertamamu, dia akan selalu ada di ujung hatimu, tidak peduli kamu sudah berkeluarga, kenangan akan dia akan selalu bisa dihadirkan. Begitu juga bila kamu mengenal rumus matematika secara mendalam dan secara intens bersentuhan dengan rumus-rumus itu, entah lewat membacanya, menggunakannya dalam mengerjakan soal-soal matematika, atau berlatih matematika dengan teman-temanmu, rumus itu akan dengan cepat hadir di pikiranmu ketika kamu memanggilnya.
Oleh sebab itu, untuk bisa menguasai rumus-rumus matematika dengan baik kamu mesti sampai pada tahapan bisa melupakan rumus matematika itu. Bisa melupakan (tidak sama dengan lupa!) mengandaikan kamu sungguh mengenal dengan baik, mengerti dan memahaminya secara mendalam. Dan seperti halnya cinta pertamamu, sekuat apapun kamu ingin melupakannya, dia akan tetap ada di ujung hatimu. Demikian juga semestinya kamu melupakan rumus matematika! Biarkan rumus itu hadir sendiri dan menari di ujung jarimu ketika kamu mengerjakan soal-soal matematika. So, Lupakan Rumus Matematika!
7 komentar:
Wah... sip sip...
Makasih ya referensinya..
Salam.
Rumus memang cenderung mengintimidasi. Tapi bagaimana pun, matematik selalu identik dengan rumus. Tinggal bagaimana membuatnya bersahabat dan natural saja pemahamannya. Thks.
Namun dalam matematika tidak serta merta semua rumus dilupakan khususnya pada konteks tertentu...
salam
memank rumus matematika itu sulit dihapal....harus perlu banyak latihan...
pemahaman nya ok juga nigh,, bias dijadikan renungan dan pembelajaran
http://clothingcustom.wordpress.com/
bagus...
jgan lupa mampir juga ke
www.mainmatematika.blogspot.com
mksh
Posting Komentar