12 Desember 2008

Catatan Matematika, Pentingkah?

Seringkali ada anggapan bahwa catatan pelajaran matematika itu tidak penting. Argumentasi yang sering dikemukakan adalah bahwa semua yang dijelaskan guru sudah ada di dalam buku pelajaran. Namun yang harus diingat, kadang guru menggunakan banyak sumber referensi dan apa yang dijelaskan kadang tidak ada di dalam buku teks kita. Alasan lain kenapa perlu membuat catatan adalah dengan menulis kembali apa yang kita pelajari, kita akan jadi lebih paham dibanding jika hanya sekedar membaca atau mendengarkan penjelasan guru. Ketika mencatat, berarti kita secara tidak langsung mengulangi kembali apa yang sudah dijelaskan oleh guru atau apa yang sudah kita baca.
Catatan pelajaran pada dasarnya digunakan untuk membantu mengingat kembali apa yang sudah pernah dipelajari. Mengingat kapasitas otak dan daya ingat kita terbatas, catatan akan sangat berguna untuk memudahkan kita dalam belajar di masa mendatang.
Tentu tidak semua yang diucapkan guru di kelas, atau apa yang kita baca di dalam buku teks pelajaran, kita tulis atau salin begitu saja dalam buku catatan kita. Berikut ini adalah beberapa tips untuk membuat catatan matematika di kelas.
1. Catatlah point-point penting yang dituliskan guru di papan tulis. Jangan membuang-buang waktu dengan menuliskan apa yang sudah ada dalam buku teks pelajaran. Karena tentu saja kita seharusnya telah membaca buku teks tersebut secara cermat sebelum pelajaran untuk mengetahui apa yang ada di dalam buku itu.
2. Catatlah penjelasan guru. Yakinkan bahwa kita sudah menuliskan penjelasan yang disampaikan guru di buku catatan kita. Seringkali guru tidak memberikan catatan ketika menjelaskan suatu konsep atau suatu soal tertentu, sehingga kita harus mencatat sendiri penjelasan guru tersebut. Catatan itu akan dapat membantu menjelaskan kepada kita bagaimana mengerjakan suatu jenis soal tertentu atau membantu menjelaskan kepada kita mengapa guru memilih menggunakan suatu rumus atau suatu metode tertentu, bukan rumus atau metode yang lain untuk menyelesaikan soal yang diberikan.

3. Catatlah contoh-contoh soal dan langkah-langkah penyelesaiannya yang diberikan oleh guru di kelas. Kemudian tulislah penjelasan tambahan untuk masing-masing langkah tersebut dengan menggunakan bahasa/kata-kata sendiri sehingga kita sungguh paham dan tahu apa yang mesti dikerjakan dalam menyelesaikan soal-soal tersebut.
Sebagai contoh misalnya bagaimana menyelesaikan persamaan kuadrat dengan cara memfaktorkan.


Bersambung...

1 komentar:

Anonim mengatakan...

mungkin buku kita yang payah... sepertinya kalo belajar matematika hanya menggunakan rumus, tanpa tau rumus itu dapat darimana.... ya kita harus catat... tapi saya rasa indonesia terlalu banyak memberi rumus pada murid tanpa memperdulikan konsep dari matematika tersebut...

saya ingin tanya masalah limit... dengan gitu banyak rumus dan cara penyelesaian persoalan kenapa gak diberitahu bahwa banyak limit juga bisa diselesaikan dengan memasukkan bilangan yang mendekati limit tersebut untuk mendapatkan hasilnya... itukan sebenarnya konsep dari limit, kontinuan fungsi... dan sebagainya...
contoh :
f(x) = x / (x-1)
hanya dengan memasukkan 0.999999999999 jawabannya kan udah dapat... itu konsep kontinuan fungsi... koq mesti dijelaskan dikalkulus... buat pusing aja belajar matematika ini....