25 September 2020

Peran Guru Penggerak

Transformasi pendidikan dengan konsep piramida terbalik adalah upaya transformasi pendidikan yang dimulai dari perubahan praktik pendidikan di tingkat akar rumput (level individu dan kelas), yang kemudian mempengaruhi perubahan di tingkat satuan pendidikan, komunitas, sehingga implementasi praktik baik tersebut dapat dijadikan referensi bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan atau membuat regulasi.

Strategi perubahan dengan skema piramida terbalik dalam transformasi pendidikan kita adalah upaya perubahan menuju pendidikan Indonesia yang lebih baik di masa depan. Semestinya gerakan perubahan dimulai dari bawah. Sebab sejatinya perubahan itu dimulai dari tingkat paling bawah dan bergerak semakin membesar seperti gulungan bola salju. Bermula dari praktik baik yang sudah dilakukan di tingkat akar rumput oleh para guru di kelas-kelas, kemudian mempengaruhi sekolah dan komunitas, mendorong dan mempengaruhi kebijakan dan regulasi di dinas pendidikan dan kemendikbud.

Guru merupakan ujung tombak dari proses transformasi pendidikan. Agar transformasi pendidikan dapat berjalan dengan baik, kita membutuhkan guru-guru yang well-informed, guru yang selalu terbuka untuk belajar - pembelajar sepanjang hayat. Hal ini dapat disupport salah satunya melalui program/kegiatan Forum Guru Belajar. Dalam forum guru belajar ini guru bisa saling belajar satu sama lain melalui bedah buku-buku baru yang mendukung pengembangan kompetensi guru, bedah kebijakan, diskusi praktik baik pembelajaran, diskusi kepemimpinan & manajemen sekolah, diskusi pendampingan anak, diskusi pengembangan pendidikan karakter dan sebagainya. Lewat program ini guru bisa saling berbagi dan menginspirasi, saling mendukung dan menguatkan satu sama lain. Hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kompetensi dan kualitas guru, mendorong perubahan di sekolah-sekolah tempat para guru tersebut mengajar, memantik perubahan pendidikan di wilayah guru/sekolah itu berada, dan memiliki daya dorong yang bisa mempengaruhi pengambil keputusan dalam bidang pendidikan untuk membuat kebijakan yang transformatif.

Guru penggerak membutuhkan teman seperjalanan. Disinilah peran penting pendamping guru penggerak. Menurut saya ada tiga peran utama pendamping guru penggerak, yaitu:

1. Pendamping dapat melakukan coaching, counseling dan mentoring bagi guru penggerak untuk melakukan praktik baik pembelajaran di kelas dan di sekolah.

2. Pendamping guru penggerak dapat menjadi jembatan komunikasi bagi guru penggerak, guru-guru lain di sekolah, kepala sekolah dan pengawas sekolah.

3. Pendamping guru penggerak dapat memfasilitasi guru penggerak bertemu dan berkolaborasi dengan guru-guru lain dan komunitas peduli pendidikan.

Peran saya sebagai pendamping guru penggerak pertama-tama saya menempatkan diri sebagai teman seperjalanan para guru penggerak yang saya dampingi. Pada bagian awal saya akan melakukan coaching mulai dari mengajak guru penggerak medngenali konteks sekolah dan daerahnya masing-masing, melakukan analisis SWOT untuk memetakan potensi dan permasalahan yang sebenarnya. Berangkat dari hasil pemetaan ini, guru penggerak merencanakan dan membuat program yang akan dilakukan untuk membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Saya akan melakukan counseling kepada guru penggerak jika dalam perjalanan melaksanakan program ada persoalan-persoalan crusial yang harus dihadapi, agar pelaksanaan program tetap dapat berjalan dengan baik. Pun saya akan melakukan mentoring dengan menunjukkan dan mensharingkan bagaimana jika saya yang menjalankan program tersebut berdasarkan pengalaman saya menangani program-program serupa.

Sebagai pendamping guru penggerak sejauh dibutuhkan, saya akan memfasilitasi komunikasi guru penggerak yang saya dampingi dengan kepala sekolah, pengawas sekolah dan para guru di sekolahnya atau di luar sekolahnya. Hal ini perlu dilakukan untuk meminimalisir hambatan atau kendala dari  berbagai pihak. Dengan komunikasi yang baik harapannya program yang direncanakan dapat berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi siswa, guru, sekolah dan masyarakat di lingkungan sekolah.

Saya juga akan memfasilitasi para guru penggerak yang saya dampingi untuk bertemu dengan para guru lain, penggerak pendidikan dan orang-orang yang peduli pendidikan dalam forum-forum khusus dimana para guru penggerak yang saya dampingi dapat terlibat untuk belajar dan juga mensharingkan praktik baiknya. Saya juga akan mengajak guru melihat komunitas-komunitas pendidikan yang juga bergerak melakukan perubahan melalui pendidikan, sehingga guru penggerak yang dampingi bisa melihat, bisa belajar secara langsung dan yang terutama agar para guru penggerak termotivasi dan tidak merasa sendiri. Ada banyak pihak lain yang juga bergerak untuk transformasi pendidikan di Indonesia.


24 September 2020

Piramida Terbalik


Saya tertarik dengan konsep/strategi transformasi pendidikan dengan skema piramida terbalik. Melihat skema tersebut serta merta saya melihat kembali skema yang kami gunakan dalam pelayanan pendidikan di lembaga tempat saya bekerja. Kami membalik piramida itu: yang biasanya di posisi atas itu yayasan (pengurus), kepala sekolah, level berikutnya para guru, karyawan dan yang berada di dasar siswa, kami balik yang paling atas adalah siswa – mereka yang kita layani. Inilah konsep servant leadership ala lembaga kami.

Menurut saya strategi perubahan dengan skema piramida terbalik ini dapat mempercepat transformasi pendidikan kita. Semestinya gerakan perubahan dimulai dari bawah. Sebab sejatinya perubahan itu dimulai dari tingkat paling bawah dan bergerak semakin membesar seperti gulungan bola salju. Bermula dari praktik baik yang sudah dilakukan di tingkat akar rumput oleh para guru di kelas-kelas, kemudian mempengaruhi sekolah dan komunitas, mendorong dan mempengaruhi kebijakan dan regulasi di dinas pendidikan dan kemendikbud.